Hari ini Senin Tanggal 29 Februari 2016 merupakan penanggalan Tahun Kabisat, yang mana penanggalan Pada bulan Februari 2016 ada 29 hari .
Penambahan tanggal di bulan Februari pertama kali pada tahun 1500. Seorang astronom Kaisar Julius Caesar, Sosiogenes, menciptakan kalender Julian yang menggunakan perhitungan 365,25 hari dalam waktu setahun. Hanya saja karena tidak praktis sehingga perhitungannya dilakukan pembulatan menjadi 365 hari selama setahun. Kepraktisan tersebut menimbulkan kesalahan penanggalan sehingga muncullah Tahun Kabisat yang menggenapkan seperempat hari selama empat tahun sekali.
Kehadiran Tahun Kabisat yang muncul setiap empat tahun sekali ini banyak mitos fakta yang terjadi di Masyarkat. Berikut adalah 16 fakta dan mitosmenurut versi CNNIndonesia.com:
1.
Inggris pernah kehilangan 11 hari pada tahun 1752 di
bulan September. Di bulan itu, kalender melompat dari tanggal 2 langsung ke
tanggal 14. Dengan kata lain, tanggal 3-13 tidak tercantum dalam kalender. Hal
ini terjadi karena sistem penanggalan pada waktu itu, terutama di kepulauan
Inggris dan koloni Inggris, termasuk Amerika, menggunakan kalender cacat
warisan perhitungan Sosiogenes, kalender Julian. Padahal, sebagian besar dunia
sudah mengikuti sistem penanggalan baru, yang disebut kalender Gregorian,
arahan Paus Gregorius XIII, yang ditetapkan pada tahun 1582. Inggris yang waktu
itu menolak mengikuti perintah Roma, akhirnya kena tulah. Di negara mereka,
waktu langsung melompat 11 hari yang menimbulkan kerusuhan di masyarakat. Kerusuhan
itulah yang akhirnya membuat Inggris mengubah sistem penganggalan menggunakan
kalender Gregorian, hingga kini.
2. Tidak semua tahun berakhiran seratus adalah TahunKabisat. Menurut penanggalan Gregorian, tahun 2000 adalah Tahun Kabisat, begitu
juga dengan tahun 1600, tapi 1700, 1800 dan 1900 bukanlah kabisat.Hal itu
menimbulkan definisi baru tentang Tahun Kabisat, yakni tahun yang habis dibagi
400.
3. Di abad ke-lima, di Irlandia, terdapat tradisi unik,
dimana wanita diperbolehkan melamar kekasihnya pada Hari Kabisat, yakni tanggal
29 Februari.Hal ini dipicu ketidaksabaran St. Bridget. Dia mengajukan mosi pada
St. Patrick, karena merasa kaum laki-laki membutuhkan waktu terlalu lama untuk
melamar kekasih mereka. Oleh karena itu, St. Patrick memberi waktu satu hari di
tanggal 29 Februari bagi wanita untuk melamar pujaan hati mereka.Legenda
menyebut, di hari itu Bridget langsung menekuk satu lutut dan melamar Patrick.
Sayangnya, Patrick menolak. Dia mencium Bridget di pipi dan memberinya gaun
sutra.
4.
Legenda St. Bridget dikekalkan oleh Ratu Margaret dari
Skotlandia. Pada tahun 1288, ketika sang ratu baru berusia 5 tahun, dia
menyebutkan bahwa 29 Februari seharusnya jadi hari kebesaran bagi wanita,
dimana mereka bisa melamar siapapun yang mereka inginkan. Sementara, pria yang
menolak lamaran harus membayar denda seperti yang dilakukan St. Patrick, yakni
memberi ciuman dan gaun sutra.
5.
Lain cerita dengan di Denmark. Jika pria menolak
lamaran wanita pada tanggal 29 Februari, maka dia harus memberi wanita itu 12
pasang sarung tangan. Sementara di Finlandia, pria harus memberi wanita kain
untuk membuat baju.Di Yunani, pasangan justru menolak menikah di Tahun Kabisat
karena mereka percaya itu akan membawa nasib buruk.Kepercayaan itu juga dianut
warga Italia. Ada peribahasa Italia yang menyebut, “Anno bisesto, anno funesto”
yang berarti Tahun Kabisat, tahun sial.Di Rusia, Tahun Kabisat dipercaya
membawa cuaca buruk. Para petani Rusia bahkan menyebut tumbuhan yang ditanam
pada Tahun Kabisat akan tumbuh ke arah yang salah.Skotlandia juga percaya mitos
serupa. Peribahasa kuno Skotlandia menyebut Tahun Kabisat bukan tahun yang baik
untuk mengembangkan ternak.
6.
Di era modern, Tahun Kabisat membawa ‘kesialan’ bagi
para pekerja kantoran. Pasalnya, banyak kantor yang mengeluarkan gaji bulanan
berdasarkan hitungan 28 hari, berarti di tanggal 29 Februari, banyak pekerja
yang akan bekerja secara gratis.
7. Mereka yang lahir pada tanggal 29 Februari disebut
‘leapling’ atau ‘leaper’. Peluang seseorang lahir pada 29 Februari adalah
1:1461. Setidaknya, ada 5 juta leapling di seluruh dunia.
8.
Sejak lama, para astrolog percaya bayi yang lahir di
Tahun Kabisat punya bakat istimewa, kepribadian unik, bahkan punya kekuatan
magis. Beberapa pesohor yang lahir di tanggal 29 Februari adalah pencipta puisi
Lord Byron, rapper Ja Rule, dan atlet football Darren Ambrose.
9.
Di Hong Kong, ulang tahun resmi bagi mereka yang lahir
pada tanggal 29 Februari adalah 1 Maret, sementara di New Zealand, para leapling
merayakan ulang tahun di tanggal 28 Februari.
10. Ada
kepercayaan yang menyebut mereka yang lahir di tanggal 29 Februari, juga akan
meninggal di tanggal yang sama. Salah satu contohnya adalah James Milne Wilson,
pemimpin ke-delapan Tasmania. Dia lahir pada 29 Februari 1812 dan meninggal
tanggal 29 Februari 1880.
11. Anthony,
Texas, Amerika Serikat, dikenal sebagai Ibukota Kabisat Dunia. Di kota
tersebut, setiap tanggal 29 Februari merupakan hari kabisat digelar festival yang merayakan hari jadi
para leapling.
12. Keluarga
pemegang kelahiran leapling terbanyak di dunia adalah keluarga Keogh dari
Inggris dan Irlandia. Selama tiga generasi, keluarga tersebut selalu memiliki
keturunan yang lahir pada 29 Februari. Dimulai dari sang kakek, Peter Anthony
Keogh, kemudian putranya, Peter Eric dan cucunya, Bethany Wealth.
13. Di
China, terdapat mitos yang menyebut anak-anak yang lahir pada 29 Februari
umumnya tidak pandai berbisnis, kehidupannya pun akan serbasulit. Sementara di
Taiwan, anak perempuan yang sudah menikah tidak boleh pulang ke rumah
orangtuanya pada bulan Kabisat alias selama bulan Februari, karena bisa
mendatangkan kesialan pada orangtua. Jika memaksa pulang ke rumah orangtua,
maka dia harus membawa Bak Kut Teh, atau masakan mi tradisional untuk mengusir
kesialan.
Sumber : pojoksatu.id
0 Response to "13 Mitos dan Fakta di Tahun Kabisat 29 Februari 2016"
Post a Comment